Jumat, 16 Maret 2012

Hore... Bisa selamatkan KUCING


 


Lega rasanya kalau bisa beramal sedikit saja. Hari ini adalah hari ke-6 ujian akhir madrasah. Alhamdulillah aku masih diberi ketetapan iman dalam mengerjakan soal. Semoga konsistensi kejujuranku ini bisa kupegang sampai aku bisa terjun di masyarakat nanti. Saat teman-teman sibuk mencari naskah bocoran, aku selalu brkeyakinan bahwa Allah tidak buta, Allah tidak tidur. Dia akan senantiasa memberi kemudahan bagi hambanya yang beramal baik. Dan aku harap aku salah seorang yang mendapat nikmat kemudahan tersebut. Hehehe
Jam istirahat setelah ujian mata pelajaran fisika, aku dan teman-teman duduk di depan kelas mempelajari materi TIK yang akan diujikan. Saat bel masuk, teman-teman digegerkan oleh suara kucing di dalam paralon saluran air.
Aku dan teman-temanpun bingung, bagaimana keadaan kucingnya, akankah mati kalau sampai tidak bisa dikeluarkan. Aku pun memutuskan untuk masuk kelas dulu untuk mengerjakan ujian. Namun dalam mengerjakan ujian, pikiranku tidak bisa sepenuhnya konsen ke ujian. Hanya kucing , kucing dan kucing yang aku pikirkan. Aku hanya membayangkan saja, andaikan saja aku yang terjebak disuatu tempat, tanpa ada seorang yang bisa menolong, sendirian dan gelap semuanya. Akupun meneteskan air mata dan merasa miris, dan bergegas mengerjakan ujian. Setelah keluar aku langsung menuju tempat kucing terjebak, aku berusaha memberi tahu guru –guru yang lewat dan membujuknya untuk mengeluarkan so kucing. Eh, tapi malah dicuekkin, apalagi beliau adalah guru agama. Aku sampai geleng-geleng kepala, aku masih ingat beliau mengajarkan bahwa sebagai muslim kita harus saling menyayangi terhadap makhluk lain –tumbuhan dan hewan- dan lingkungan. Ternyata itu hanya sekedar TEORI. Faktanya????????????
Akupun berusaha mengeluarkan kucing itu dengan tanganku sendiri, biar paralonnya rusak. Yang penting kucingnya bisa selamat, paralonpun aku tarik dengan keras. Alhamdulillah bisa lepas juga,  si  kucing merasa ketakutan, bulunya basah dan lusuh sekali. Dan ternyata itu adalah kucing pembina asramaku. Senang sekali aku bisa menyelamatkan kucing, aku sangat ingat pesan dari guruku. Jangan pernah meremehkan amalan kecil, bahkan pernah ada riwayat karena amal kecil seorang mubaligh bisa masuk surga. Aku mengantarkan si kucing kembali ke depan rumah, dia kedinginan. Dan aku segera kembali ke aktivitasku lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar