Sudah tidak asing lagi ketika telinga kita mendengar
kata gamelan atau karawitan Jawa. Gamelan atau karawitan
Jawa kini sudah mendunia. Bahkan di negara-negara maju seperti Amerika,
Jepang dan Jerman gamelan sudah menjadi mata pelajaran wajib disekolah-sekolah.
Hasil kebudayaan Jawa dinilai banyak mengandung mitos dan tidak bisa dinalar,
termasuk gamelan Jawa. Namun ketika menelusuri bagaimana proses pembuatan
alat-alat gamelan akan terlihat bahwa hasil budaya Jawa sudah sangat ilmiah
walaupun masih belum bisa dipisahkan dari mitos-mitos yang sudah melekat
padanya.
Instrumen gamelan didominasi oleh alat instrumen
pukul yang terbuat dari logam tertentu. Logam ini adalah timah putih dan
tembaga. Adapun nama lain dari gamelan adalah gangsa yang merupakan
gabungan kata tembaga dan rejasa (timah putih). Gangsa juga singakatan dari kata tiga dan
sedasa yang artinya angka tiga dan sepuluh. Angka-angka itu menunjukkan
perbandingan dari timah putih dan tembaga yang dipadukan menjadi perunggu. Untuk membuat sebuah alat gamelan, maka
diperlukan komposisi 3:10 untuk timah putih dan tembaga. Perbandingan ini
adalah perbandingan yang dinilai paling bagus agar menghasilkan bunyi gamelan
yang indah.
Sampai sekarang pembuatan alat gamelan masih
menggunakan cara tradisional yakni menggunakan tenaga manusia. Orang yang
membuat gamelan pun dinilai mempunyai keahlian khusus dan bukan sembarang
orang. Sebelum membuat alat-alat
gamelan, para pande (pembuat alat gamelan) harus melakukan ritual
khusus. Biaya untuk pembuatannya ini tidak lah sedikit. Alat gamelan tidak
diperjual belikan dengan bebas, gamelan Jawa kebanyakan adalah merupakan hibah
atau hadiah dari kraton Yogyakarta.
Dalam buku berjudul Rahasia Otak Manusia Jawa yang
ditulis oleh Dr.
Arman Yurissaldi Saleh MS, SpS disebutkan bahwa bermain gamelan dapat
mengembalikan fungsi otak bagi penderita penyakit stroke. Gerakan-gerakan dalam
memainkan alat gamelan yang tidak monoton dapat merangsang kinerja otak kanan
dan kiri, sehingga otak bekerja secara dinamis. Hal ini membuktikan betapa
canggihnya hasil budaya para leluhur kita, mereka membuat gamelan tidak secara
cuma-cuma tetapi bernilai ilmiah dan mempunyai manfaat yang besar dibalik
keindahan bunyi yang dihasilkan.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar