Jumat, 28 September 2012

Jalaluddin Rumi, Kasidah Cinta ayat 30


Bulan itu telah kembali, langit belum pernah melihat padanannya meskipun dalam mimpi. Bulan itu telah membawa api yang tak  bisa mati biar disiram air sekali.
Pandanglah tanah sewaan jasad itu, dan pandanglah jiwaku, piala Cinta menyebabkan satu binasa dan yang lain mabuk terpesona.
Bila pemilik kedai minuman itu menjadi sahabat hatiku, darahku pun menjadi anggur dan hatiku terbakar, karena cinta.
Bila mata ini penuh dengan bayangannya, sebuah suara pun berseru, “Bagus, piala, dan sabas, wahai anggur!”.
Hatiku tiba-tiba melihat lautan Cinta, ia meloncat meninggalkan aku, katanya, “Mari, dapatkan aku kini!”.
Surya rupa Shams-i Din, Kebanggaan Tabriz di jalannya, bagai awan-gemawan segala hati berararkan.

Kamis, 20 September 2012

Pernikahan

Begitu sakral... dan hanya dilaksanakan sekali dalam hidup. walaupun mungkin beberapa ada yang melaksanakan pernikahan lebih dari sekali, pernikahan yang kedua, ketiga, keempat dan seterusnya tidak akan bisa menandingi indahnya pernikahan yang pertama. ketika dua insan berikrar untuk menjalankan kehidupan bersama-sama, bahagia bersama dan menanggung duka bersama. sungguh bahagia dua insan itu. setiap daerah di Indonesia mempunyai adat dan tatacara yang unik dalam melangsungkan acara pernikahan. contohnya di Jawa, secara umum pernikahan yang dilaksanakan oleh suku Jawa begitu banyak menggunakan simbolisasi. sebenarnya tidak hanya dalam pernikahan, dalam kehidupam sehari-hari masyarakat Jawa menggunakan banyak simbol untuk menunjuk suatu hal yang mereka anggap mewakili hal tersebut. dan ada harapan dalam simbol itu. misal dalam pernikahan adat Jawa, ketika pelaksanaan pernikahan, orang Jawa menggunakan hiasan berupa pohon pisang. kenapa? pohon pisang adalah tanaman yang semua bagian tubuhnya bermanfaat. dari daun sampai akar semua dapat dimanfaatkan. dengan begitu diharapkan agar kehidupan kedua mempelai bermanfaat di segala aspek kehidupan. dan masih banyak lagi simbolisasi yang dilakukan oleh orang Jawa. 

Kamis, 06 September 2012

Senandung Asmara yang Terselip

aku tidak pernah bermaksud untuk bersikap munafik, aku tertarik dengan si M. dia anak pondok pesantren di Kediri. lahir dari keluarga baik-baik dan merupakan seorang khafid. baru pertama kali aku bertemu dengannya saat acara pencak dor di pondok tersebut. aku nggak pernah nyangka akan tertarik dengannya, karena dia saat itu sedang dekat dengan salah satu teman sekelasku. jika disandingkan dengan teman sekelasku, si M memang sangat cocok dan ideal. tapi jika denganku akan seperti permainan jungkat-jungkit yang berat si M jauh melebihi beratku, sehingga aku tidak bisa mengimbanginya. 
aku hanya anak perempuan dari seorang tukang becak yang merantau di pulau Borneo. namun sekarang aku sedang kuliah di universitas ternama di Indonesia, dan orang tuaku bangga akan itu. aku selalu berjanji kepada diriku sendiri bahwa aku harus membanggakan orang tuaku dengan belajar sungguh-sungguh dan berprestasi dalam bidangku. aku berjanji bahwa aku tidak akan main-main dengan kuliahku, oleh karena itu aku tidak pernah mempunyai niat untuk mencari gebetan atau lirik kanan kiri untuk mendapatkan pujaan hatiku. tapi aku tidak bisa membohongi diriku bahwa aku merasa sangat senang ketika status fbku selalu dikomen oleh si M. dengan candanya, dan sikap kocaknya aku merasa akrab dengannya. bukan berarti aku menghianati teman sekelasku si A yang pernah dekat dengan si M. tapi si A pernah bilang bahwa dia tidak mempunyai perasaan apapun ke si M, yang menyukai si M adalah ibu si A. dan jika kau boleh berharap ya ALLAH, suatu saat nanti pertemukanlah aku dengan si M dalam suasana yang penuh ridhoMu. jika aku memang untuknya, tolong berikan aku jalan agar aku bisa menjadi pantas untuk bersanding dengannya. 
namun terkadang aku selalu mempunyai pikiran bahwa aku tidak boleh mempunyai mimpi untuk menikah dengan anak dari keluarga yang baik dan tersohor. menikah bukan hanya menjalin hubungan antara 2 orang pengantin, tapi juga menjalin hubungan antara 2 keluarga besar. aku tidak bisa membayangkan jika ibu dan bapakku harus bergaul dengan keluarga si M yang bisa ku bilang seperti ningrat. 
aku hanya bisa berdo'a kepadamu ya Allah, berikan aku kebahagiaan dengan orang yang menikah denganku nanti, entah si M atau yang lain. aku hanya ingin sekarang Engkau memberikan aku kekuatan untuk bisa konsentrasi dengan kuliahku. oke



Selasa, 04 September 2012

2 Hari yang terlaknat...




aku tidak menyangka dalam waktu dua hari aku bisa menyakiti hati dua orang. pertama kakak seniorku, kedua teman tetangga kamarku. ada apa denganku, kenapa sifatku yang angkuh dan kaku tidak bisa berubah. aku sudah meminta maaf kepada mereka, tapi hatiku masih tidak tenang, rasanya mereka masih megutukku. seolah-olah tidak memaafkanku,