Jumat, 09 Maret 2012

DO’A yang TERJAWAB


Hari ini melelahkan sekali, sungguh aku kagum dan bersyukur atas apa yang telah diberikan Allah hari ini. Shalat dhuhaku, tahajjudku, dan do’aku pun terjawab untuk hari ini.
Aku bingung sekali saat wali kelas mengumumkan bahwa pembagian kartu Ujian Akhir Madrasah akan dibagi besok pagi setelah ujian praktek. Bagi yang belum melunasi biaya daftar ulang dan bimbingan belajar tidak akan dibagikan kartu ujiannya. Sontak aku langsung ingat bahwa aku belum membayar DU dan bimbel, hanya uang LKS yang baru aku cicil. Oh my God, dari mana aku bisa mendapatkan uang Rp 965.000.00 dalam waktu sehari. Tidak mungkin aku meminta ibuku dan besoknya langsung membayar biaya sekolah itu. Aku menghubungi saudaraku yang kebetulan juga mengajar disekolahku, Pak Fachris, aku ingin meminjam uang untuk membayar biaya sekolah. Jum’at sore pun aku mendatangi rumahnya, namun beliaunya tidak ada, dan sebenarnya aku telah menghubungi ibuku sebelumnya untuk berbicara kepada kakakku  agar meminjami aku uang. Dan akhirnya aku harus kembali ke asrama dengan tangan kosong, namun ibu memberitahuku kalau besok sabtu Pak Fachris akan meminjamiku uang karena ibuku sudah menghubungi beliau.

Dan hari ini, setelah aku ujian praktek biologi, aku langsung mencari pak Fachris, dan setelah aku keliling sekolah akhirnya aku menemukannya. Dengan tenang beliau mengajakku bicara di tempat duduk tepat dibawah pohon, beliau bercerita bahwa sebenarnya beliau juga sedang membutuhkan uang untuk keperluan istrinya yang akan melahirkan dan untuk biaya cicilan sepeda motornya, hatiku terenyuh mendengar cerita beliau. Aku mengumpat diriku sendiri dalam hati, kenapa aku menyusahkan saudaraku sendiri. Aku takut sekali dan ingin rasanya aku menangis, ya Allah andai saja aku bisa membayarnya jauh-jauh hari. Andai saja penghasilan orang tuaku bisa membayar biaya sekolahku dengan cepat. Mungkin aku tidak akan menyusahkan saudarakau sendiri. Setengah malu aku berbincang-bincang dengan pak Fachris, namun aku memberanikan diri untuk berbicara dan berjanji bahwa hari senin bapakku akan mengganti uang beliau. Dan aku pun diberi uang untuk membayar daftar ulang, karena aku sangat butuh uang hari ini agar aku bisa mengikuti ujian. Namun uang yang diberikan pak Fachris ternyata tidak cukup, masih kurang Rp 250.000.00 lagi, aku bingung harus meminjam ke siapa. Aku pun bergegas menemui wali kelasku, aku ingin bertanya apakah aku bisa mendapatkan kartu ujian kalau hanya karena belum membayar biaya bimbinngan belajar. Dan ternyata aku belum bisa mendapatkan kartu ujian sebelum semua biaya lunas, setengah lesu dan dengan langkah gontai aku pulang ke asrama. Disana aku bercerita kepada temanku, mbak Ina, kalau aku belum mendapatkan kartu ujian karena aku belum membayar biaya bimbingan belajar, tanpa berfikir panjang  mbak Ina meminjamkan uangnya kepadaku sebesar Rp 250.000.00. Ya Allah janjimu untuk memudahkan segala urusan hambamu telah Kau tepati, aku berterima kasih padaMu. Aku bergegas menuju ruang bendahara untuk membayar biaya bimbingan belajar, kemudian berjalan setengah berlari dengan hati senang aku menuju meja wali kelasku dan menunjukkan bukti pembayaran kepadanya. Tanpa berfikir panjang beliau langsung memberikan kartu ujianku. Aku senang sekali, terimakasih mbak Ina, terimakasih Allah.

2 komentar: